Teknik pengambilan sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel penelitian - Setelah sebelumnya kami bahas tentang pengertian sampel penelitian, maka dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang teknik yang diperlukan dalam pengambailan sampel penelitian.
Teknik pengambilan sampel penelitian

Terdapat beberapa teknik untuk pengambilan sampel, namun secara garis besarnya dikelompokan menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut ini.
Random Sampling atau Probability Sampling
Probability Sampling terdiri dari:
  1. Pengambilan sample secara acak sederhana (simple random sampling) adalah suatu sample yang diambil sedemikian rupa, sehingga satuan elemen dari populasi atau tiap unit penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk ditentukan menjadi sample. Untuk metode yang dipakai yaitu : Undian (seperti arisan digoncang), angka kelipatan (Ordinal), dan tabel bilangan acak.
  2. Kluster Sampling, yaitu teknik teknik untuk pengambilan sample menurut cluster atau gugus, contohnya: Suatu penelitian ingin mengetahui berapa pendapatan keluarga pada suatu desa, dengan beragam klaster, misalkan dari sisi pekerjaaannya: PNS, Buruh, Tani dan Nelayan.
  3. Proportionate stratified random sampling, contoh: siswa merupakan sampel, maka diperlukan klasifikasi siswa menurut strata (misalkan, kelas 1, 2, dan 3).
  4. Area Sampling, yaitu teknik untuk pengambilan sample menurut wilayah.
  5. Disproportional stratified random sampling.

Non-Probability Sampling
Non probability sampling terdiri atas:
  1. Samplinig sistematis, menentukan sampel dari sebuah urutan daftar berdasarkan urutan tertentu, contohnya setiap individu urutan no ke-n (5, 10, 15 dan seterusnya).
  2. Quota Sampling atau Sampling kuota, teknik sampling berdasarkan atas terpenuhinya jumlah sample yang ditentukan atau diinginkan.
  3. Sampling aksidental, Sampel yang diperoleh dari mana saja yang kebetulan sudah ada, contohnya, tanya siapa saja yang dijumpai di jalan, untuk meminta pendapatnya mengenai kenaikan harga bbm.
  4. Puposive sampling, teknik pengambilan sample berdasarkan tujuan tertentu. (orang yang ditetapkan sebagai sampel, harus memang benar-benar mempunyai kriteria sebagai sample).
  5. Sampling jenuh (sensus).
  6. Snowball sampling, diawali dari sekelompok kecil yang dimintai untuk menunjukan teman masing-masing. Setelah itu teman-teman tersebut dimintai untuk menunjukkan temannya lagi begitu seterusnya hingga cukup.

Teknik untuk menentukan Jumlah Sampel
Cara untuk mentukan berapa jumlah sample bisa dengan menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut ini.

Demikian artikel yang dapat kami sampaikan tentang teknik pengambilan sampel penelitian semoga dapat memberikan manfaat buat kalian.
Baca Lebih Lanjut >>


Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian

Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian - Tahukah kalian apa itu populasi penelitian dan apa itu sampel penelitian? Mungkin diantara kalian ada yang masih belum tahu tentang pengertian tersebut. Maka dari itulah dalam pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang pengertian populasi dan Sampel Penelitian. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkapnya.
Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian

Pengertian Populasi Penelitian
Populasi disebut juga dengan universe. Populasi adalah jumlah secara keseluruhan dari unit analisa yang akan diduga ciri-cirinya. Populasi dikelompokan menjadi 2 yaitu:
  1. Populasi samling, contohnya jika kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, dan yang diteliti ialah anggota rumah tangga yang kerjanya sebagai guru, maka seluruh rumah tangga merupakan populasi sampling.
  2. Populasi sasaran, sesuai contoh tersebut, maka semua guru adalah populasi sasaran.

Pengertian Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diharap dapat mewakili populasi dalam penelitian. Dalam menyusun sampel perlu menyusun kerangka sampling. Kerangka sampling adalah daftar dari seluruh unsur sampling pada populasi sampling, dengan syarat-syarat sebagai berikut ini.
  1. Harus meliputi semua unsur sampel.
  2. Tak ada unsur sampel yang dihitung berulang kali.
  3. Harus jelas batas-batasnya.
  4. Harus up to date.
  5. Di lapangan harus bisa dilacak.

Ciri-ciri sample yang ideal menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) adalah sebagai berikut.
  1. Bisa menghasilkan gambaran yang diyakini dari semua populasi yang sedang diteliti.
  2. Bisa menetapkan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menetapkan penyimpangan standar (baku) dari perkiraan yang diperoleh.
  3. Sederhana, sehingga dapat dengan mudah dijalankan.
  4. Bisa memberi keterangan yang banyak dengan biaya yang murah.

Terdapat 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan besar kecilnya sampel, berikut ini adalah 4 faktor tersebut.
  1. Pressisi yang dikehendaki, semakin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki maka semakin banyak jumlah sampel yang diambil.
  2. Degree of homogenity dari populasi, semakin homogin populasi maka jumlah sampel yang diambil semakin sedikit.
  3. Rencana analisa
  4. Tenaga, waktu dan biaya.

Demikian informasi yang kami berikan tentang Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian, semoga artikel tersebut dapat memberikan manfaat buat kalian. Lihat juga artikel tentang: Teknik Pengambilan Sampel.
Baca Lebih Lanjut >>


Pengertian Hipotesis Penelitian

Pengertian Hipotesis Penelitian - Dalam sebuah penelitian tentunya kita akan menemui istilah "Hipotesis" atau Hipotesa. Apa yang dimaksud Hipotesis Penelitian itu? Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atau dugaan sementara dari permasalah penelitian.
Hipotesis memiliki kegunaan-kegunaan diantaranya yaitu:
  1. Menunjukan arah penelitian yang akan dijalankan.
  2. Untuk alat melokalisasikan fenomena atau kejadian, dan menuntun cara mengidentifikasi variabel yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
  3. Untuk dasar atau petunjuk di dalam menentukan sampel, metode serta alat pengukuran data.
  4. Untuk dasar menetapkan cara/ teknik pengolahan data serta menganalisis data.

Pengertian Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan penjelasan sementara gejala-gejala, tingkah laku atau suatu kejadian tertentu yang sudah terjadi atau yang mau terjadi. Selain itu hipotesis juga dapat berupa jawaban sementara, dugaan sementara masalah penelitian. Terdapat karakteristik-karakteristik hipotesis yang baik, berikut ini adalah karakteristik yang baik tersebut.
  • Bisa diteliti.
  • Dapat menunjukan hubungan antar variabel-variabel.
  • Bisa diuji.
  • Mengikuti penemuan penelitian yang terdahulu.
Dalam penelitian hipotesis mempunyai beberapa fungsi yaitu:
  • Dalam memulai penelitian hipotesis membimbing pikiran peneliti.
  • Hipotesis menentukan prosedur atau tahapan penelitian.
  • Hipotesis membantu menentukan format dalam penyajian, analisis, serta menafsirkan data penelitian.

Dilihat dari bentuk-bentuknya atau segi tipe-tipenya, hipotesis dibagi menjadi berikut ini:
  1. Hipotesis nol, mempunyai arti tidak tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, tidak ada pengaruh serta tidak terdapat perbedaan.
  2. Hipotesis alternatif, merupakan pernyataan yang operasional dari hipotesis penelitian. Hipotesis alternatif bisa disebut hipotesis krja yang memberi pernyataan adanya hubungan, pengaruh, dan perbedaan antar variabel. Berdasarkan teori hipotesis alternatif disebut hipotesis dedkutif, sedangkan berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.
  3. Hipotesis non-directional, merupakan hpotesis yang tidak menunjukan searah.
  4. Hipotesis directional, hipotesis yang menunjukan perbedaan atau pengaruh.
Terdapat 5 kriteria di dalam membuat formulasi hipotesis yaitu:
  1. Rumusan yang berupa kalimat deklaratif yang menjawab masalah penelitian.
  2. Rumusan mengekspresikan jenis hubungan antar 2 variabel atau lebih.
  3. Mengandung istilah operasional, yaktni memberikan kemungkinan untuk dilakukan pembuktian secara empiric. Kelayakan pembuktian secara praktis ditentukan adanya: keterujian korelasi (provable), keterukuran variabel (measurable).
  4. Berhubungan dengan teori yang sudah mapan, atau berhubungan dengan hasil penelitian yang ada sebelumnya.
  5. Memiliki cakupan yang cukup, tidak terlalu luas atau umum dan tidak terlalu spesifik atau sempit.
Itulah uraian singkat dari kami tentang Pengertian Hipotesis Penelitian yang telah kami rangkum dari situs: Temukan Pengertian, semoga bisa memberikan manfaat buat kalian.
Baca Lebih Lanjut >>


Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional - Dalam sebuah penelitian mungkin kalian sering mendengar istilah variabel penelitian dan definisi operasional penelitian. Namun tahukah kalian apa yang dimaksud variabel penelitian dan definisi operasional itu?. Jika belum tahu  silahkan simak penjelasan berikut ini.

Pengertian variabel penelitian

Variabel adalah sebuah konsep yang memiliki variabilitas. Konsep yaitu penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena. Variabel juga biasa disebut dengan masalah penelitian atau objek peneltian. Terdapat beberapa macam variabel yaitu:
  1. Variabel bebas, variabel ini bisa juga disebut variabel perlakukan, variabel pengaruh, variabel kuasa, variabel treatment.
  2. Variabel terpengaruh, merupakan variabel tidak bebas.
  3. Variabel perantara, merupakan variabel penghubung yang menghubungkan pengaruh variabel bebbas dengan variabel terkait.
  4. Variabel pendahulu yaitu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel tergantung namun juga berpengaruh terhadap variabel lain sebagai variabel bebas terhaddap variabel tergantung tersebut. Variabel prakondisi merupakan sebuah variabel yang posisinya adalah sebagai prasyarat untuk bekerjanya sebuah variabel bebas kepada variabel tergantung.

Dilihat dari sisi korelasi antar variabel penelitian, maka ada beberapa bentuk korelasi yaitu sebagai berikut:
  1. Korelasi sistematis adalah korelasi yang terjadi jika antar 2 variabel terdapat hubungan, namun tidak terdapat mekanisme saling mempengaruhi, tiap-tiap variabel bersifat mandiri.
  2. Korelasi asimetris adalah korelasi antar 2 variabel dengan 1 variabel (bebas) sifatnya memberikan pengaruh terhadap variabel lain (terkait).
  3. Korelasi timbal balik adalah korelasi antar 2 variabel yang kedua variabel tersebut saling memberikan pengaruh.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pengertian definisi operasional

Di dalam sebuah penelitian perlu memberikan definisi, agar peneliti dan pembaca tidak menghubungkan pikirannya dengan suatu hal lain. Berikut ini adalah tipe-tipe definisi operasional dalam penelitian:
  1. Definisi konstitutif (definisi konsepsi) yaitu definisi yang didapat dari kamus. Definisi konstitutif juga merupakan definisi akademik yang mengandung pengertian secara universal untuk sebuah kata atau kelompok kata. Biasanya definisi ini sifatnya formal dan abstrak.
  2. Definisi fungsional (definisi operasional). Terdapat 2 bentuk definisi fungsional/ operasional yaitu definisi operasional yang bisa diukur dan definisi operasional eksperimental. Definisi operasional yaitu definisi yang bisa diukur menyatakan sebuah konsep yang bisa diukur dalam sebuah penyelidikan. Sedangkan definisi operasional eksperimental yaitu secara rinci peneliti menguraikan variabel-variabel yang sedang diteliti.

Itulah penjelasan yang dapat kami berikan tentang Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, semoga dapat memberikan manfaat buat kalian.
Sumber: Temukan Pengertian
Baca Lebih Lanjut >>


Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Analitis)

Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Analitis) - Pembahasan kali ini yaitu tentang Ragam Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, dan Analitis) Menurut Buckley dkk. (1976: 23) memberikan penjelasan tentang arti strategi, motodologi, domain, teknik seperti berikut ini:
  1. Metodologi ialah kombinasi tertentu yang terdiri dari strategi, domain serta teknik yang digunakan untuk induksi (mengembankan sebuah teori), untuk deduksi (menguji teori).
  2. Strategi yang ada kaitannya dengan sifat alamiah esensial dari data serta proses data tersebut dikelompokkan serta diolah.
  3. Domain yang ada kaitannya dengan sumber data serta lingkungan.
  4. Teknik yang ada kaitannya dengan alat untuk mengumpulkan dan mengelola data. Untuk teknik dibagi menjadi 2 yaitu teknik formal dan informal.
  • Teknik formal yaitu teknik yang digunakan secara objektif memakai data kuantitatif. 
  • Teknik informal yaitu teknik yang digunakan secara subjektif dan memakai data kualitatif.

Lebih sederhananya bisa dibilang kalau strategi berhubungan dengan sebuah “cara” kita untuk mengembangkan serta menguji sebuah teori. Ragam penelitian menurut strategi bisa dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu penelitian: opini, empiris, kearsipan, dan analitis.
 

Penelitian Opini

Jika peneliti mencari persepsi atau pandangan orang orang pada sebuah permasalahan maka dia menjalankan penelitian opini. Orang-orang yang melakukan penelitian opini bisa perorangan atau kelompok (domainnya bisa berupa individu atau kelompok). Ada banyak ragam teknik atau metode yang populer atau formal yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian opini perorangan yaitu (survey research) metode penelitian survei.
Selain itu dengan ara informal untuk penjaringan persepsi bisa dilakukan menggunakan teknik wawancara. Secara formal untuk mengumpulkan opini kelompok, bisa digunakan metode Delphi. Metode tersebut dilakukan kepada kelompok pakar, dalam mengembangkan konsensus atau tidak adanya konsensus dengan menghindari adanya pengaruh opini antar para pakar. Untuk menggali opini kelompok, teknik informal yang bisa dilakukan antara lain yaitu dengan brainstorming atau curah gas. Cara tersebut dilakukan dengan: (1) menfokuskan padasebuah majalas yang jelas, (2) terima seluruh ide, (3) tanpa melihat layak atau tidaknya, tanpa disangkal, (3) kelompokan atau mengkategorikan ide-ide tersebut.

Penelitian Empiris

Penelitian Empiris berkaitan dengan kejadian atau observasi yang dialami sendiri oleh seorang peneliti. Penelitian empiris bisa dikelompokan menjadi 3 macam bentuk: studi kasus, studi lapangan, dan studi laboratorium. Ke-3 macam bentuk penelitian empiris tersebut dibedakan dari 2 sudut pandang yaitu: Adanya rancangan eksperimen, adanya kendali eksperimen seperti yang terdapat dalam tabel di bawah ini.

Teknik observasi adalah teknik yang bisa digunakan untuk ke-3 macam penelitian empiris tersebut. Untuk studi lapangan selain itu bisa digunakan teknik studi gerak dan waktu (motion study and time study), contoh dibantu dengan peralatan TV sirkuit retutup, kamera video, atau peralatan “penangkap” kejadian (sensor) dan alat perekam lainnya. Yang bisa dilakukan untuk studi laboratoriaum antara lain dengan simulasi (contohnya dengan komputer).

Penelitian Kepustakaan/ Kearsipan

Dalam hal ini “Arsip” bisa diartikan sebagai sebuah rekaman fakta yang disimpan. Dibagikan menjadi 3 jenis arsip yaitu premier, sekunder, fisik. 2 tipe pertama berhubungan dengan arsip yang tertulis, tape, serta bentuk-bentuk dokumentasi lainnya. Arsip primer yaitu rekaman fakta secara langsung oleh perekamnya (contohnya: data perkantoran). Arsip sekunder yaitu hasil rekaman oleh pihak lain/ orang lain. Arsip fisik yaitu bisa berupa jejak kaki, batu candi dan lain-lain. Dalam Penelitian ini, teknik informalnya antara lain berupa scanning dan observasi.

Untuk arsip tertulis primer teknik formalnya bisa dilakukan dengan  metode analisis isi (content analysis). Untuk arsip seekunder bisa dilakukan dengan  teknik sampling. Untuk arsip fisik bisa dialakukan pengukuran  akresi dan erosi (untuk penelitian arkeologi).

Penelitian Analitis

Ada permasalahan penelitian yang tidak bisa diselesaikan dengan cara penelitian opini, empiris, dan kearsipan. Sehingga penelitian tersebut perlu untuk diselesaikan secara analitis. Penelitian analitis bisa dilakukan dengan memecah permasalahan menjadi sub-sub permasalahan (menjadi variabel-variael), mencari karakteristik setiap sub permasalahan (variabel) dan keterkaitan antar sub problema (variabel).

Subyektifitas peneliti perlu dihindari karena penelitian analisis sangat menguntungkan diri pada logika internal penelitiannya. Oleh karena itu, penelitian analitis butuh mendasarkan diri pada logika atau filsafat. Dalam penelitian analitis ada banyak teknik formal antara lain yaitu logika matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (heuristik, algoritma, strategi pengambilan keputusan, analisis jaringan, flowcharting). Keterangan: Riset operasi adalah pengembangan dari penelitian analitis. Untuk penelitian analitis teknik informalnya meliputi: skenario, dialetik, metode teralogis dan metode dikotomus).

Itulah artikel yang dapat kami bagikan tentang Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Analitis), semoga dapat bermanfaat.
Baca Lebih Lanjut >>