Teknik Penyusunan Landasan Teori

Teknik Penyusunan Landasan Teori - Bagi kalian yang sedang melakukan penelitian atau sedang menyusun skripsi, tentunya kalian akan menemui yang namanya landasan teori. Tahukah kalian apa yang dimaksud landasan teori itu? Dan bagaimanakah teknik penyusunan landasan teori? Bagi kalian yang belum tahu silahkan simak yang saya bagikan dalam artikel ini yaitu tentang teknik penyusunan landasan teori.
Teknik Penyusunan Landasan Teori

1. Pengertian Teori
Teori merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Sebab, teori dengan unsur ilimah inilah yang menjelaskan kejadian atau fenomena sosial yang dijadikan pusat perhatian dalam sebuah penelitian. Teori adalah serangkaian definisi, konstrak, konsep, asumsi dan proposisi untuk menjelaskan fenomena atau kejadian sosial dengan cara merumuskan hubungan antar variabel secara sistematis. Menurut pengertian tersebut, pengertian teori terkandung 3 hal. Hal pertama teori yaitu serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berkaitan. Hal kedua yaitu menjelaskan fenomena sosial secara sistematis dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Hal ketiga, teori yaitu menjelaskan fenomena-fenomena tertentu dengan dengan cara menentukan konsep mana yang berkaitan dengan konsep yang lain dan seperti apa bentuk hubungannya.

2. Fungsi Teori
Teori merupakan seperangkat konsep (konstruk), proposisi, definisi yang menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci atau menjelaskan hubungan atar variabel-variabel, dengan tujuan menerangkan dan meramalkan gejala-gejalan tersebut, sehingga teori mempunyai fungsi sebagai berikut ini:
  • Menyediakan sebuah kerangka konsepsi untuk penelitian, dan memberi pertimbangan diperlukannya penyelidikan.
  • Dengan teori kita bisa membuat pertanyaan untuk penyidikan yang terinci.
  • Memperlihatkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti.
  • Kajian pustaka terdiri dari pengidentifikasian dengan cara sistematis, penemuan, serta analisis dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

3. Fungsi Kajian Pustaka
Dalam menemukan sebuah teori yang dijadikan sebagai acuan penelitian, maka diperlukan kajian pustaka yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut ini:
  • Dapat menyediakan kerangka yang direncanakan (kerangka konsepsi)
  • Dapat menyediakan informasi mengenai penelitian-penelitian yang terdahulu yang berkaitan dengan peneliaian mendatang.
  • Memberi rasa percaya diri karena lewat kajian pustaka semua konstruk yang berkaitan dengan penelitian kita dapat tersedia.
  • Dapat memberi informasi mengenai metode peneltian yang dipakai, sample dan populasi, instrumen dalam pengumpulan data dan perhitungan sistematic yang dipakai dalam penelitian sebelumnya.
  • Dapat menyediakan kesimpulan-kesimpulan, temuan-temuan enyelidikan yang bisa dikaitkan dengan kesimpulan dan penemuan kita.
  • Kepustakaan penelitian terdiri dari laporan-laporan yang diterbitkan dari penelitian sebelumnya.

4. Penyusunan Landasan Teori
Terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan oleh seorang peneliti dalam menyusun landasan teori, diantaranya yaitu:
  • Sebaiknya kerangka teori memakai acuan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti serta acuan-acuan yang berisi hasil penelitian sebelumnya (dapat disajikan pada Bab II atau dibuatkan sub bab sendiri).
  • Cara penulisan dari sub bab sub bab yang lain harus tetap mempunyai hubungan yang jelas serta memperhatikan aturan pada penulisan pustaka.
  • Untuk mendaptkan hasil penelitian yang baik, studi pustaka perlu memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitan dengan masalah penelitian. Jika memakai literatur dengan beberapa edisi, maka yang dipakai yaitu buku yang edisi terbaru. Apabila referensi tidak terbit lagi, maka referensi tersebut merupakan terbitan terakhir. Untuk yang memakai jurnal sebagai referensi, pembatasan tahun penerbitan tidak berlaku.
  • Dengan banyaknya sumber bacaan, maka membuat kualitas penelitian yang dilakukan menjadi semakin baik, terlebih sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lainnya congoh jurnal, koran, artikel dari majalah, internet dan yang lainnya.
  • Podoman kerangka teori tersebut berlaku untuk jenis penelitian apapun.
  • Teori tidaklah sebuah pendapat pribadi (kecuali pendapat itu telah tertulis dalam buku)
  • Untuk penelitian korelasional pada akhir kerangka teori disajikan model teori, model konsep (jika dibutuhkan) dan model hipotesis pada sub bab tersendiri, namun untuk penelitian studi kasus cukup dengan menyusun model teori dan juga memberikan keterangan. Model teori yang dimaksud yaitu merupakan kerangka pemikiran seorang penulis dalam penelitian yang dilakukan. Kerangka tersebut bisa berupa kerangka ahli yang telah ada, ataupun kerangka menurut teori pendukung yang sudah ada. Kerangka teori yang telah disajikan dalam suatu skema, perlu dijabarkan apabila dianggap perlu memberi sebuah batasan, maka asumsi-asumsi perlu dicantumkan.

Contohnya:
Judul: Hubungan antara prestasi belajar dengan tingkat relegisuitas siswa SMA 1 Jakarta
RM: Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan tingkat relegisuitas siswa SMA 1 Jakarta?
Ha: Ada Hubungan antara prestasi belajar dengan tingkat relegisuitas siswa SMA 1 Jakarta
Lalu gimana cara membuat atau membangun konstruksi landasan teori?
  • Kita perlu paham variabel-variabel penelitian
  • Dapat menjabarkan variabel-variabel dalam bentuk konsep yang mendukung rumusan masalah yang disusun.
  • Dapat menjabarkan variabel-variabel dalam konsep sesuai hipotesa penelitian

Misalkan:  Jika variabel penelitian terdiri atas variabel prestasi belajar siswa (x) dan tingkat relegisuitas (Y)
Maka konstruksi landasan teori dalam penelitian tersebut yaitu:
Prestasi Belajar:
  • Pengertian Prestasi Belajar.
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Relegiusitas:
  • Pengertian Relegiusitas.
  • Dimensi-dimensi Relegiusitas.
  • Hubungan antar Dimensi Relegiusitas.
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Relegiusitas.

Demikian informasi yang dapat kami bagikan tentang Teknik Penyusunan Landasan Teori, semoga dapat memberikan manfaat untuk kalian.
Baca Lebih Lanjut >>


Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka

Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka - Tinjauan pustaka atau yang disebut dengan kajian teori memiliki arti peninjauan kembali tentang pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi dari tinjauan pustaka yaitu sebagai review atau peninjauan lagi pustaka (laporan penelitian, dan lain-lain) mengenai masalah yang ada kaitannya tidak harus selalu tepat identing pada bidang permasalahan yang dihadapi, namun termasuk juga yang berkaitan dan seiring. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan adalah hal yang mendasar dalam sebuah penelitian, yaitu bahwa banyaknya seorang peneliti yang mengetahui, mengenal serta memahami penelitian-penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan (berhubungan erat dengan topik penelitian), maka cara meneliti permasalahan yang sedang dihadapi dapat dipertanggung jawabkan.
Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka

Meskipun begitu, sebagian penulis (karya tulis atau usulan penelitian) menganggap sebuah tinjuan pustaka hanyalah bagian yang tidak begitu penting yang hanya sekedar membuktikan bahwa penelitian yang diusulkan sebelumnya belum pernah ada. Sebenarnya pembuktian keaslian penelitian tersebut hanya salah satu dari beberapa fungsi tinjauan pustaka. Kelemahan lainnya yang sering dijumpai yaitu dalam pengorganisasian atau penstrukturan dan penyusunan tinjauan pustaka

Ada banyak penulisan tinjaun pustaka yang mirip dengan resensi buku (yang dibahas buku per buku, tanpa adanya kaitan yang bersistem) atau seperti/ mirip daftar pustaka (hanya menyebukan di pustaka mana ditulis, siapa penulisnya, tanpa menyebutkan apa yang ditulis. Dari kelemahan-kelemahan yang sering ditemui tersebut, maka artikel ini akan memberikan beberapa pengetahuan tentang bagaimana cara penulisan tinjauan pustaka yang lazim dilakukan. Cara penulisan tinjauan pustaka tersebut meliputi 4 hal yaitu: kegunaan, organisasi tinjauan pustaka, kaitan tinjuan pustaka dengan daftar pustaka dan cara pencarian bahan-bahan pustaka terutama yang memanfaatkan teknologi dan informasi.

Kegunaan Tinjauan Pustaka / Kajian Teori
Tinjuan pustaka mempunyai kegunaan yaitu:
- Mengkaji sejarah permasalahan.
Pengkajian pada perkembangan permasalahan secara kronologis dari sejak munculnya permasalahan hingga pada keadaan kini yang akan memberi gambaran secara jelas mengenai perkembangan materi permasalahan (berkurang atau malah bertambah parah dan apa penyebabnya).

- Mendalami landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan.
Karakteristik dari sebuah penelitian yaitu haruslah kegiatan yang dilakukan berada pada konteks teori dan ilmu pengetahuan yang ada. Dalam hal ini pengkajian pustaka berguna untuk pendalaman pengetahuan sepenuhnya mengenai ilmu pengetahuan atau teori yang terkait dengan permasalahan.  Pengenalan tentang ilmu pengetahuan atau teori yang tercakup di dalam area atau bidang permasalahan dibutuhkan untuk merumuskan landasan teori sebagai basis keterangan empiris yang diharapkan atau sebagai basis perumusan hipotesa.

- Membantu pemilihan prosedur penelitian.
Pengkajiannya meliputi kelemahan dan kelebihan prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjawab permaslahan. Dengan diketahuinya kelemahan serta kelebihan prosedur-prosedur tersebut, lalu dapat dipilih, diadakan penyesuaian, serta dirancang sebuah prosedur yang tepat untuk penelitian yang dijalani.

- Menunjang perumusan permasalahan.
Pengkajian pustaka yang meluas serta bersistem, harus diakhiri dengan sebuah kesimpula yang memuat permasalahan apa yang tersisa, yang membutuhkan penelitian, yang membedakan penelitian yang diusulkan dengan penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan. Pada kesimpulan tersebut, rumusan permaslahan ditunjuang kemantapannya. Bagian kesimpulan ini di beberapa formulir usulan penelitian sengaja dipisahkan tersendiri supaya terlihat lebih jelas dan di letakkan setelah tinjauan pustaka.

- Menghindari duplikasi penelitian.
Tidak semua hasil penelitian dilaporkan secara luas, sehingga publikasi, seminar ataupun jaringan informasi mengenai hasil-hasil penelitian sangat penting. Untuk itu dalam hal inilah peneliti perlu untuk mengetahui sumber informasi pustaka serta memiliki akses dengan summber-sumber tersebut. Tinjauan pustaka berhubungan dengan hal ini, yaitu untuk menjelaskan semua pengetahuan yang ada hingga sekarang ini berkaitan dengan permasalahan yang dijalani (sehingga bisa meyakinkan kalau tidak akan terjadi duplikasi).

- Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian yang terdahulu.
Sebuah penelitian memiliki lingkup keterbatasan beserta kelebihan dan kekurangannya. Evaluasi yang tajam pada kelebihan serta kekurangan tersebut berguna dalam memahami tingkat kepercayaan hal yang menjadi acuannya. Dalam penelitian perlu dikaji yang dievaluasi apakah temuan dan kesimpulan ada di luar lingkungan penelitian atau temuan tersebut memiliki dasar yang lemah. Sehingga evaluasi ini akan menghasilkan pengelompokan pustaka menjadi 2 kelompok: kelompok pustaka utama dan kelompok pustaka pengembang.

Organisasi Tinjauan Pustaka
Dalam hal organisasi tinjauan pustakamenyarankan tentang bagian-bagian tinjauan pustaka, yang meliputi:
- Pendahuluan.
Di bagian ini dijelaskan mengenai organisasi tinjuan pustaka yaitu pengelompokan dengan cara sistemmatis yaitu dengan menggunakan judul dan sub judu pembahasan. Pada umumnya, pengelompokan didasarkan pada topik, namun ada juga yang didasarkan pada perioda (kronologis, waktu).

- Pembahasan
Bagian ini pembahasan disususun sesuai dengan organisasi yang sudah ditentukan pada bagian pendahuluan. Pembahasan pustka perlu untuk dipertimbangkan keterbatasan bahwa tidak perlu seluruh pustaka dibahas dengan kerincian yang serupa sebab ada pustaka yang lebih penting serta perlu dibahas lebih rinci ketimbang pustaka yang lain. Pada hal yang ada kemiripan isi, perincian bisa diterapkan di salah satu pustaka saja, dan pustaka yang lain cukup disebutkan saja namun tidak dirinci.

- Kesimpulan.
Menjelaskan tentang  apa arti seluruh tinjauan pustaka tersebut (what does it all mean?)”.

Kaitan Tinjauan Pustaka dengan Daftar Pustaka
Sebelumnya telah disebutkan kalau sering ditemui penulisan tinjuan pustaka yang mirip dengan daftar pustka. Peninjauan seperti istu biasanya tidak menyebutkan apa yang sedang dijelaskan oleh tiap-tiap pustaka secara rinci.

Penulisan judul buku, yang seringkali dilakukan tidak hanya sekali saja, tidak efisien dan akan menyaingi tugas dari daftar pustaka. Maka karena itu cara peninjauan seperti itu bukanlah disarankan. Pengacuan pustaka pada tinjuan pustaka bisa dilakukan menggunakan cara yang bermacam-macamm yaitu penulisan catatan kaki, dan penulisan nama pengarang dan tahun saja. Setiap cara memiliki kelebihan serta kekurangan tersendiri.

Pencarian Pustaka secara elektronis / online
Sekarang ini sudah banyak informasi tentang ilmiah yang tersedia dan dapat diakses secara online atau elektronis. Informasi ilmiah tersebut bisa tersedia dari beberapa media seperti: pita rekam suara, CD-ROM yang dibaca melalui komputer, pita rekaman video, dan juga lewat internet. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari mencari informasi secara online yaitu tersedianya banyak informasi dalam bentuk elektronis yang prosesnya lebih cepat. Yang menjadi permasalahan saat ini yaitu beberapa institusi pendidikan belum memiliki standar pengacuan untuk informasi ilmiah yang diperoleh dari sumber elektronis.
Demikian penjelasan yang dapat kami berikan tentang Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka, smeoga bermanfaat.
Baca Lebih Lanjut >>